Dingin Semribit. Mungkin ini yang sekarang tengah dirasakan IMMawan dan IMMawati yang sedang berada di Desa Kemawi, Somagede untuk menjadi bagian dari Program Lazismu, Kampung Kurban Pak Kumis. Berbeda dengan tahun sebelumnya, "Kurban Pak Kumis" kali ini menyambangi daerah yang cukup jauh dari Perkotaan. Tapi memang itulah tujuan dari program tersebut. "Kurban Pak Kumis" sendiri merupakan singkatan dari Kurban untuk Perkampungan dan Kantong Kemiskinan. Kegiatannya pun tak hanya berbagi kurban, namun dilengkapi dengan pembagian Sembako, Pengobatan Gratis, serta pertandingan Sepak Bola dari Tim Lazismu melawan Masyarakat Muhammadiyah Kemawi.
Perlu diketahui, dilihat dari wilayahnya, Kemawi datap dikategorikan sebagai tempat tertinggi di Kecamatan Somagede. Pantas saja jika hawa dingin Kemawi terasa sedikit berbeda. Ternyata memang saat ini sedang masuk musim kemarau. Angin yang berhembus ke kulit Kemawi terasa keras menusuk, menggoyahkan pohon-pohon cengkeh dan duren yang berusaha melindungi seisinya.
Terlepas dari itu, Rona semangat berbagi dan berbakti sosial terpancar dari wajah Relawan, IMMawan/ti, Kru Majalah Matahati Banyumas, IPM SMA Muhammadiyah 1 Purwokerto dan PPL UMP. Bahkan mungkin, kelelahan Puasa Arafah dan jauhnya perjalanan menuju lokasi siang tadi sudah terlupakan bersama jejak yang terbawa angin, juga bersama kebanggaan menikmati sang surya tenggelam dari pucuk Kemawi.
Senja berganti malam, Gema Takbir serentak kamu kumandangkan selepas Maghrib. Suram dan gelapnya suasana karena mati lampu tidak kita hiraukan lagi. Allahu Akbar!! Allahu Akbar!!
Sambutan tuan rumah yang hangat, hidangan sederhana yang nikmat, menjadi satu pengantar cerita diantara kami. Semoga apa yang kami perjuangkan dapat bermanfaat. Muhammadiyah, jayalah engkau disana. Dakwah Pencerahan untuk Kemawi yang berkemajuan. Selamat Hari Raya Idhul Adha 1435 H.
Perlu diketahui, dilihat dari wilayahnya, Kemawi datap dikategorikan sebagai tempat tertinggi di Kecamatan Somagede. Pantas saja jika hawa dingin Kemawi terasa sedikit berbeda. Ternyata memang saat ini sedang masuk musim kemarau. Angin yang berhembus ke kulit Kemawi terasa keras menusuk, menggoyahkan pohon-pohon cengkeh dan duren yang berusaha melindungi seisinya.
Terlepas dari itu, Rona semangat berbagi dan berbakti sosial terpancar dari wajah Relawan, IMMawan/ti, Kru Majalah Matahati Banyumas, IPM SMA Muhammadiyah 1 Purwokerto dan PPL UMP. Bahkan mungkin, kelelahan Puasa Arafah dan jauhnya perjalanan menuju lokasi siang tadi sudah terlupakan bersama jejak yang terbawa angin, juga bersama kebanggaan menikmati sang surya tenggelam dari pucuk Kemawi.
Senja berganti malam, Gema Takbir serentak kamu kumandangkan selepas Maghrib. Suram dan gelapnya suasana karena mati lampu tidak kita hiraukan lagi. Allahu Akbar!! Allahu Akbar!!
Sambutan tuan rumah yang hangat, hidangan sederhana yang nikmat, menjadi satu pengantar cerita diantara kami. Semoga apa yang kami perjuangkan dapat bermanfaat. Muhammadiyah, jayalah engkau disana. Dakwah Pencerahan untuk Kemawi yang berkemajuan. Selamat Hari Raya Idhul Adha 1435 H.
0 komentar for " Antara Pak Kumis, IMMawan/ti dan Kemawi "
Posting Komentar